Wednesday, October 31, 2018

AutoCAD 2007 + Crack Full Download

AutoCAD 2007

AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia

Tutorial Instal AutoCAD 2007

Link Download 1, Unlock Link
Download|Google Drive|Uptobox|Disini
Klik disini untuk "Tutorial Cara Download"


Link Download 2, Safelinku
Download|Google Drive|Uptobox|Disini
Klik disini untuk "Tutorial Cara Download"


Jangan lupa tinggalkan comment serta saran tentang blog ini, atau terdapat link yang rusak :)


Tuesday, October 30, 2018

Land Dekstop 2009 + Crack Full Download


AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia. 

Banyak orang yang bertanya apasih perbedaan land dekstop 2009 dengan autocad lainnya padahal kan sama sama autocad, nah kali ini saya akan membahas perbedaan autocad 2009 atau dikenal juga land dekstop 2009.
-Bisa membuat contur
-Membuat alinyemen horozontal
-Membuat alinyemen vertikal
-dapat menghitung kubikasi (Cut and fill)
-Membuat cross section secara automatis
-Membuat long section secara automatis

Nah itulah kelebihan autocad 2009 (land dekstop 2009) pada autocad sebelumnya atau 2007, 2008, 2009, 2010, 2012, 2014 tidah bisa membuat contur,tapi sekarang sudah ada versi land dektop terbaru yaitu CIvil 3d

Tanggal rilis awal: Desember 1982
Dikembangkan oleh: Autodesk
Jenis: Computer-aided design
Sistem operasi: Windows
Rilis stabil: 2016 / 20 Maret 2015
Tersedia dalam: Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, LAINNYA

WARNING: Aplikasi ini memang 32bit tapi juga suppot untuk windows 64bit, jika aplikasi tidak bisa di Instal, cara lain adalah pastiakan komputer kamu conect internet lalu instal kembali aplikasi Land Dektop.


Untuk Kelanjutannya Silahkan Klik Download:

Land Dekstop 2009 + Carack Download

Klik download dibawah ini --- Pasword: wardiansyah
                          Klik disini untuk tutorial cara "Download"

Thursday, October 25, 2018

Download Software BandiCam 2.3.1


Bagi anda yang pusing ingin merekam layar computer anda saat main game atau buat tutorial dan lainnya disini saya punya solusinya guys, yups mumgkin nama ini suah tidak asing lagi dotelinga kalian yaotu bandiCam tapi bamyak juga temen saya yang sidah download aplilasi ininun hanya bisa merekan hamya 10enit, itu dikarenakan Crack tidak punya, disini saya menyediakan aplilasi ini beserta crack nya kamu bisa unduh aplilasi ini dengan cara clik download pada halaman paling bawah, trimakasih semoga bermanfaat, jangan lupa follome and commen jika anda punya saran atau masukan. :)


Bandicam adalah screen capture dan utilitas perekaman layar yang awalnya dikembangkan oleh Bandisoft dan kemudian oleh Bandicam Company yang dapat mengambil screenshot atau merekam perubahan layar. Bandicam terdiri dari tiga mode. Wikipedia (Inggris)


Tempat Download
|Google Drive|Uptobox|
Klik ikuti jika kamu menyukai blog ini dan kamu akan mentapatkan notifikasi/info terbaru jika kami memposting hal yang baru.

Tinggalkan comment jika ada yang kurang jelas, terima kasih,,J

Laporan Beton - Politeknik Negeri Lhokseumawe



BAB 1
                               PENDAHULUAN                              

1.1             1.1      Latar Belakang

Beton sebagai material konstruksi, telah sejak lama dikenal sebagai bahan bangunan yang kuat dan awet, bila dkerjakan dengan baik. Hal ini terbukti dari adanya bangunan yang telah berumur lebih dari seribu tahun, yang saat ini masih berdiri dengan baik menjadi sasksi sejarah masa  lalu sepeti Pont Du Gard di dekat kota Nimes di Perancis. Sampai saat ini beton tetap meupakan material konstruksi yang paling baik, disamping sifatnya yang fleksibel terhadap bentuk yang diinginkan arsitek perencananya, dan harganya yang relatif murah.
Beton  merupkan salah satu bahan bangunan masih banyak dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah kemudahan pelaksanaannya membuat semakin tergantikan dunia Namun keuntungan yang dimilikinya beton juga kekurangan tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang dimiliknya maka pengetahuan cukup luas, antara mengenai bahan cara cara dan bahan agar meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.   Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas  beton dipengaruhi keseragaman bahan dan pelaksanaan.

1.1          1.2      Tujuan Penulisan Laporan

Dalam melakukan praktikum di laboratorium atau bengkel Politeknik Negeri Lhokseumawe khususnya di jurusan Teknik Sipil, setiap selesai diwajibkan kepada mahasiswa untuk menyusun laporan. Selain merupakan sebagai salah satu persyaratan krikulum praktikum atau bengkel, penulisan laporan juga bertujuan untuk melihat kemampuan mahasiswa memahami kerja praktikum atau bengkel.

Adapun tujuan lain dari penyusunan laporan ini adalah :

1.  Agar kita mengetahui prinsip-prinsip pekerjaan Beton dengan baik.
2. Agar kita mengetahui langkah kerja yang baik dan benar dalam suatu pekerjaan Beton.
3. Agar kita mengetahui bagaimana cara mempergunakan alat-alat dengan benar dan baik
4. Dan kita mengetahui bahan apasaja yang dibutuhkan pada praktek kerja beton ini


Tempat Download (Bab I s/d Bab V)Pasword: wardiansyah


Wednesday, October 24, 2018

Laporan tepat Guna - Download, Politeknik Negeri Lhokseumawe


BAB I
PRAKATA

1.1         LATAR BELAKANG
Tepat Guna ini adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Mahasiswa dengan menggunakan bahan-bahan tersisa digunakan menjadi suatu karya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.Tepat Guna ini, dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi program pelajaran jurusan Teknik sipil yang biasanya untuk suatu pedoman dalam bekerja di masyarakat.

1.2         RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari pada praktek tepat guna ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara memanfaat barang-barang untuk dipergunakan dengan tepat dan berguna ?
2.      bagaimanakah cara kerja praktek tepat guna agar bisa berguna di pakai

1.3         KRITERIA PEMBACA
Laporan kerja tepat guna ini dapat dibaca oleh semua mahasiswa pada umumnya,  terutama untuk mahasiswa jurusan teknik sipil yang sedang mendalami ilmu kerja tepat guna. Untuk mahasiswa umum juga bisa membacanya jika ingin mengetaui tentang teknik sipil terutama jobsheet kerja tepat guna.

1.4         PRASYARAT
Untuk dapat memahami isi job sheet laporan kerja tepat guna ini maka disyaratkan untuk para pembaca telah memiliki pengetahuan atau wawasan mengenai hal-hal yang berkenaan dan berkaitan dengan kerja tepat guna .Makalah laporan kerja tepat guna ini diperuntukan bagi mahasiswa teknik sipil program studi D IV Politeknik Negeri Lhokseumawe pada semester 4.

1.5         PETUNJUK PENGGUNAAN JOBSHEET
Pada jobsheet laporan ini secara keseluruhan mempelajari tentang bagaimana membuat mal yang baik dan benar. Mempelajari pemasangan gapit pada mal, dan pemasangan penjepit pada mal yang baik dan benar.

1.6         KEGUNAAN LEMBAR JOBSHEET
Laporan ini dimulai dari julul topik serta perincian atau hal hal yang berkaitan dengan topic tersebut. Pembaca dituntut untuk mengikuti bab perbab atau topic pertopik sampai pada kesimpulan akhir laporan praktek kerja tepat guna.


BAB II
MEMBUAT MAL

2.1         TUJUAN UMUM
    Pada akhir pelajaran ini mahasiswa/i harus;
A.    Mengetahui ukuran mal rata-rata ukuran bangunan
B.     Mengukur sesuai ukuran yang telah diberikan.
C.     Mengatur penempatan bahan.

2.2         TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa di harapkan terampil dalam :
A.    Mengunakan peralatan pada pembuatan mal.
B.     Mahasiswa mengerti maksud pembuatan mal.
C.     Mampu membuat mal sesuai dengan prosedur dan permintaan pada lembaran kerja.

2.3         DASAR TEORI
Mal merupakan suatu cetakan yang dibentuk dari kayu dengan ukuran yang  sesuai kita inginkan. Mal ini dibuat dari kayu yang telah di ukur sesuai yang inginkan, setelah mal tersebut terbentuk barulah mal tersebut dapat digunakan untuk mencetak kolom pada bangunan.
 
2.3.1   TRIPLEK

Triplek terbuat dari bahan kayu solid yang diproses menjadi beberapa lembaran tipis atau lapisan kayu yang arah seratnya disusun saling melintang antara lembaranbawah dengan lembaran bagian atasnya secara bersamaan dengan perekat khusus dibawah tekanan besar sehingga didapatkan ketebalan tertentu. Dari proses ini maka bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau melintir yang tergantung pula pada ketebalannya.

2.3.2    KAYU
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi(pengayuan). Kayu digunakan untuk beberapa keperluan, dari mulai memasak, membuat perabotan (meja,kursi), bahan bangunan(pintu,jendela,rangka atap, pembuatan mal), bahan kertas, dan masih banyak lagi.

2.4         KESELAMATAN KERJA
2.4.1    TUJUAN UMUM
Agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam bekerja, kita harus memperhatikan keselamatan kerja kita pribadi dan umum. Tujuan dari keselamatan kerja yaitu,
·         Untuk menjaga kita dari bahaya yang mungkin terjadi pada saat bekerja di bengkel tepat guna
·         Untuk mengetahui yang cara menggunakan alat yang baik dan benar



Tempat Download (Bab I s/d Bab V) – Pasword: wardiansyah

Tinggalkan comment jika ada yang kurang jelas, terima kasih,,J

Laporan Praktikum kerja Batu - Politeknik Negeri Lhokseumawe



BAB I
PRAKATA

 1.1    Latar Belakang

          Kontruksi kerja batu adalah salah satu jenis kontruksi yang termasuk dalam urutan besar dalam bangunan gedung, jembatan, dalam praktek kerja batu ini, sebahagian besar pekerjaan yang terdapat dalam konstruksi gedung meliputi, Pemasangan dinding setengah bata, Pemasangan Pilar, Pemasangan Ubin Lantai dan Plasteran dinding.
         Untuk mencapai hasil yang lebih sempurna, seorang pekerja harus mengikuti teknik dan aturan - aturan dalam hal Konstruksi Batu, karena faktor ini memegang peranan penting dalam hal masalah mutu dan kualitas pada konstruksi bangunan terutama sekali bangunan gedung.

 1.2. Tujuan Penulisan Job Sheet

         Adapun tujuan mempraktekkan konstruksi kerja batu  ini supaya mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari kerja batu ini sendiri. Dengan praktek ini juga melatih kemandirian siswa sehingga dapat merancang ataupun membangun sendiri hal hal yang berkaitan dengan konstruksi kerja batu seperti memasang bata,membuat plasteran,ataupun membuat rolak serta melaporkan kembali kegiatan dan hal-hal yang menyangkut dengan kerja batu ini.

 1.3.   Kriteria Pemakai atau Pembaca

         Buku laporan kerja batu ini dapat dibaca dan dipelajari oleh semua pembaca umumnya, tetapi khususnya diperuntukan bagi mahasiswa teknik sipil yang ingin mendalami mata kuliah kerja batu.

1.4.    Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Pembaca

          Untuk dapat memahami isi buku laporan kerja batu ini maka disyaratkan pembaca telah memiliki pengetahuan ataupun wawasan mengenai hal hal yang berkenaan dan berkaitan dengan kerja batu. Buku laporan kerja batu ini diperuntukan bagi mahasiswa teknik sipil program studi DIII pada semester I.

1.5.    Petunjuk Penggunaan Lembar Job Sheet

           Buku laporan ini secara keseluruhan mempelajari tentang pemasangan dinding bata 1/2 batu, pemasangan dinding bata ikatan jerman (doutch bond), Pemasangan dinding batu ikatan silang (gigi jatuh) dan pemasangan dinding batu dalam pekerjaan kombinasi, meliputi pemasangan ubin/keramik, membuat plasteran dan pemasangan rolak.

 1.6.   Petunjuk Penggunaan Lembar Job Sheet

         Materi Buku Laporan ini dimulai dari  Judul topik serta perincian atau hal hal yang berkaitan dengan topik tersebut. Pembaca di tuntun untuk dapat mengikuti bab per bab atau topik per topik sampai pada kesimpulan akhir laporan kerja batu ini.



                  Tempat Download (Bab I s/d bab V) – Pasword: wardiansyah

Tinggalkan comment jika ada yang kurang jelas, terima kasih,,J

Laporan Acuan dan perancah - Politeknik Negeri Lhokseumawe


BAB I
PENDAHULUAN

Pada masa sekarang ini bangunan-bangunan yang dibangun baik gedung, jembatan maupun bangunan lainnya, mayoritas komponen bangunannya terbuat dari beton. Beton merupakan struktur utama pada suatu bangunan yang terdiri dari campuran semen, air, pasir, dan agregat kasar,  yang berfungsi untuk menopang beban yang terjadi. Pada awalnya beton merupakan bahan yang elastis, tetapi setelah umur tertentu akan mengeras dan mempunyai kekuatan tertentu pula, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
            Beton merupakan bahan bangunan  yang hanya dapat menahan gaya tarik namun tidak dapat menahan gaya tekan. Untuk menghasilkan bangunan yang maksimal, beton tersebut haruslah dapat menahan gaya tarik dan tekan. Dalam perwujudan hal tersebut, maka beton perlu ditambahkan tulangan agar dapat menahan gaya tekan, sehingga beton dapat berfungsi dengan maksimal. Dengan ditambahkannya tulangan beton tersebut dinamakan Beton Bertulang.
            Untuk membentuk beton menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan suatu alat bantu yang biasa dikenal dengan sebutan Acuan dan Perancah/Bekisting/ Form Work yang berupa cetakan, atau suatu konstruksi sementara dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendapatkan suatu konstruksi beton yang diinginkan sesuai dengan porsinnya sebagai bangunan pembantu. Acuan Perancah bersifat sementara yang harus kuat   dan kokoh, namun mudah dibongkar agar tidak menimbulkan kerusakan pada beton.
             Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi hasil akhir dari mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian seperti kehilangan material, perubahan dimensi beton, perubahan struktur bangunan, dan juga dapat mempengaruhi keselamatan pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut harus mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuan dasar yang cukup tentang acuan dan perancah.


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Definisi Acuan dan Perancah
Acuan dan perancah adalah suatu konstruksi yang bersifat sementara yang berupa mal / cetakan pada bagian kedua sisi atas dan bawah dari bentuk beton yang dikehendaki.
            Acuan berfungsi sebagai konstruksi yang diinginkan, Sedangkan Perancah berfungsi sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi.

      Acuan dan perancah itu sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberikan bentuk kepada konstruksi beton
2. Untuk mendapatkan permukaan struktur yang diharapkan
3. Menopang beton sebelum sampai kepada konstruksi yang cukup keras dan mampu memikul beban sendiri maupun beban luar
4.  Mencegah hilangnya air semen ( air pencampur ) pada saat pengecoran
5.  Sebagai isolasi panas pada beton.

2.2 Macam-macam Konstruksi
Dalam ilmu teknik sipil terdapat 3 macam jenis konstruksi, yaitu :
a.  konstruksi kayu
b.  konstruksi baja
c.  konstruksi beton bertulang

Masing-masing konstruksi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan:.
a) Konstruksi kayu
 Keuntungan :
-   Mudah dalam perawatan.
-   Tidak dapat menghantarkan listrik.
 Kerugian :
-   Susah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.
-   Mudah lapuk atau di makan rayap.

b) Konstruksi baja
 Keuntungan :
-   Baja memiliki tingkat keutuhan yang lebih tinggi.

c) Konstruksi beton
 Keuntungan :
-   Mudah didalam pembuatan.

2.3 Syarat–syarat Umum Acuan dan Perancah
1.      Kuat
Didalam pekerjaan ini beban-beban beton yang berada pada bekisting dan beban lain yang dipikul oleh bekisting itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu acuan perancah yang kuat untuk dapat memikul beban yang diterimanya.

Ƙ   Berat Sendiri (Beton)
Cetakan harus sanggup menahan berat beton yang di cetakan.
Ƙ   Berat Hidup
Cetakan harus sanggup menahan beban hidup, yaitu : baik orang yang sedang mengerjakan beton tersebut, Vibrator, dan adanya kemungkinan terjadinya suatu Gempa atau Retakan.

Pembebanan :
Beban mati (DL)
•         Akibat beton
•         Akibat acuan
 Beban hidup (LL)



2.      Kaku
Kaku atau tidak bergerak sangat penting pada acuan dan perancah ini, karena apabila perancah tersebut tidak kaku atau dapat bergerak, maka hasil yang akan dicapai tidak maksimal karena bentuk yang ingin kita capai tidak sempurna.

3.      Mudah dibongkar
Acuan dan perancah harus mudah dibongkar karena acuan hanya bersifat sementara, dan  hal ini menyangkut efisiensi kerja, yaitu tidak merusak beton yang sudah jadi dan acuan perancahnya dapat digunakan berkali-kali.

4.      Ekonomis dan Efisien
Didalam pembuatan acuan dan perancah tidak perlu bahan yang terlalu bagus, namun jangan pula bahan yang sudah tidak layak pakai. Karena kita harus membuat acuan dan perancah sehemat mungkin dengan tidak mengurangi mutu dari bekisting dan didalam pembongkarannya acuan dapat digunakan kembali sehingga menghemat biaya.

5.      Rapi
Rapi dalam penyusunan sehingga bisa enak dilihat dengan kasat mata dan mudah dalam penyusunan dan pembongkaran.

6.      Rapat
Kerapatan suatu bekisting sangat mempengaruhi didalam proses pengecoran. Karena apabila bekisting yang kita pakai tidak rapat maka adukan yang kita pakai tadi akan keluar dan akan mengakibatkan mutu beton yang kurang bagus karena pasta semen keluar dari bekisting

7.      Bersih
Untuk mendapatkan hasil yang baik cetakan harus bersih apabila cetakan tidak bersih, maka dalam proses pengecoran kotoran mungkin akan naik dan masuk ke dalam adukan beton sehingga akan mengurangi mutu beton dan apabila kotoran tidak naik maka kotoran tersebut akan melekat pada bagian bawah beton sehingga sulit untuk dibersihkan..

2.4 Kerugian–kerugian Jika Acuan dan Perancah Kurang Baik
1.      Perubahan geometric
Perubahan ini mengakibatkan bentuk yang kita harapkan tidak sesuai dengan rencana, misalkan : suatu konstruksi yang menyiku menjadi tidak siku, akibatnya akan mengadakan perbaikan lagi atau misalkan perlu ditambahkan pekerjaan finishing lagi.

2.      Penurunan mutu beton
Seperti halnya terjadi kebocoran pada acuannya, hal ini akan mengakibatkan air yang diikuti semen tadi keluar sehingga mutu / kekuatan beton menjadi berkurang

3.      Terjadinya perubahan dimensi
Terjadinya perubahan ukuran dari dimensi yang kita rencanakan akibatnya jika terjadi perubahan ini maka akan memperbesar dan memperkecil volumenya. Sedangkan untuk melakukan perbaikan akan membutuhkan waktu dan biaya lagi, hal ini akan menghambat pekerjaan yang lainnya.
             
2.5 Bagian–bagian Acuan dan Perancah
a)      Bagian pada acuan
1.      Papan Cetakan
2.      Klam Perangkai
b)      Bagian pada perancah
1.      Tiang acuan/Tiang Penyangga
2.      Gelagar
3.      Skur
4.      Landasan
5.      Penyokong
2.6 Bahan dan Alat
Bahan - bahan
Bahan-bahan yang digunakan berupa :
1)      Kayu(kelas III dan kelas IV)
2)      Plywood / multiplex
3)      Paku
4)      Kawat     
5)      Benang
6)      Paralon
7)      Pipa besi sebagai skur

Alat-alat
 Alat-alat  yang digunakan dalam Acuan dan Perancah II :
1.      Meteran  Baja (kecil)
2.      Unting-unting
3.      Waterpass
4.      Gergaji Mesin
5.      Roll Kabel         
6.      Palu Cakar
7.      Gergaji Tangan
8.      Mistar Siku
9.      Rapid Klam
10.  Kunci Rapid Clamp
11.  Plat Clamp
12.  Baji
13.  Kakatua
14.  linggis.
15.  lempengan baja
16.  Tangga
17.  Kapur/Pensil
18.  Kunci
19.  Mur
20.   Kaca Mata
21.  Helm
22.  Baja tulangan
23.  Earphone
24.  Roll Meter Besar
25.   Selang
26.  Steel Proof
27.  Scaffolding
28.  Pipa Penyambung Scaffolding

2.7 Metode yang digunakan Dalam Acuan dan Perancah
1.      System  Tradisional
Yaitu suatu metode yang masih menggunakan material lokal, sedangkan konstruksinya konvensional. Penggunaan terbatas hanya sampai pada beberapa kali penggunaan untuk bentuk yang rumit akan banyak memakan waktu dan tenaga.

2.      Semi System
Yaitu suatu metode dimana material dan konstruksinya sudah merupakan campuran antara material lokal dan buatan pabrik akan bisa kita pakai terus-menerus, oleh karena itu penggunaan metode ini hanya untuk pekerjaan yang mengalami beberapa kali pembuatan terus-menerus.

3.      Full System
Yaitu suatu metode dimana semua materialnya merupakan buatan pabrik dan konstruksinya tidak lagi konstruksi konvensional. Materialnya bisa digunakan secara terus-menerus dan penggunaannya sangat mudah dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatannya. Untuk menginvestasikannya memerlukan banyak pertimbangan karena harga bekisting ini cukup mahal. Sebelum pekerjaan dimulai kita harus menghitung terlebih dahulu beban-beban yang akan diterima.
Dalam Acuan dan Perancah II, metode yang digunakan adalah metode Semi Systerm.



BAB III
PEMASANGAN BOWPLANG

3.1 MENENTUKAN KEMIRINGAN (elivasi tanah)
3.1.1 Tujuan
Setelah melakukan praktek ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menentukan elivasi kerataan dengan baik dan benar.
2. Menggunakan perkakas dengan baik.
3. Mengontrol ketajaman mata dan memasang patok dengan benar.

3.1.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan antara lain:
1) Meteran panjang 50 m
2) Meteran 5 m
3) Selang plastic Ī¦ 12 m
4) Martil besar dan martil kecil
5) Siku
6) Pensil
7) Kampak
8) Gergaji Potong
9) waterpass

Sedangkan bahan yang digunakan antara lain:
1. Kayu untuk membuat patok dengan ukuran 5x7 cm
2. papan
3. Paku ukuran 2”



3.1.3 Keselamatan Kerja
1. Berdo’alah terlebih dahulu sebelum memulai bekerja.
2. Mendengarkan instruksi dari instruktur dengan baik.
3. Baca petunjuk yang telah ada pada job sheet dan pelajari juga terlebih dahulu gambar kerjanya.
4. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Utamakan ketelitian saat bekerja
7. Pusatkan pikiran dan konsentrasi pada pekerjaan yang sedang dikerjakan
8. Jangan menggunakan alat-alat kerja untuk bermain atau bercanda dengan teman.

3.1.4 LANGKAH KERJA
1. Buat patok menggunakan kayu dolken atau balok broti ukuran 5x7 cm dengan panjang 100 cm sebanyak 16 buah.
2. sediakan papan dengan lebar 7 cm panjang lengan horizontal 100 cm, lengan vertikal 7 cm, tebal papan 2 cm. paku kedua lengan tersebut dengan sudut 900 dipaku dengan keadaan kokoh .
3. Cari lokasi kerja yang leluasa dan cocok untuk praktek ini.
4. Pasang 2 buah patok yaitu A dan B dengan jarak antara kedua patok 1 m dengan ketinggian yang sama, tancapkan hingga kokoh lalu tancapkan seperti serupa dengan jarak patok 8 m.
5. Levelkan kedua patok tersebut hingga benar-benar rata
6. Periksalah kekokohan patok agar tertancap baik dalam tanah.
7. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan dan jaga kekompakan sesama team kerja.
8. Pasanglah papan di ke 2 pasang patokan diposisikan berdasarkan kesamaan ketinggian yang sama.
9. Pasanglah benang dari papan ke papan sebagai acuan as jika pada saat pembangunan kontruksi.


BAB IV
BIKISTING DINDING

4.1 Acuan Dinding
Pembuatan acuan dinding merupakan acuan yang banyak menggunakan bahan dasar plywood.
  Macam-macam acuan dinding:
1.      Acuan dinding dengan klam pengaku
2.      Acuan dinding dengan kawat pengikat
3.      Acuan dinding dengan batang pengikat
Acuan Dinding dengan Rapid clamp memiliki cara teknik pekerjaanya sama dengan Kolom dengan Rapid. Clamp. Dinding dengan Rapid clamp itu harus kuat dan kaku serta siku dalam pembuatan cetakannya ,agar menghasilkan dinding sesuai dengan harapan kita dan bermutu yang baik. Acuan  Dinding dengan menggunakan Rapid clamp relative rumit dan perlu ketelitian dan kehati-hatian, karena dalam pembuatan cetakan dinding dengan Rapid clamp cetakan itu harus siku dan memiliki jarak sama tiap dinding serta datar dan tegak.

4.2  Peralatan dan bahan, antara lain :
Peralatannya :
  Siku
  Pensil/ kapur
  Meteran 5 m
  Rapid klam/ waler wing nut
  Palu/ martil
  Gergaji
  Palu kambing
  Unting- unting
  Water pas
  Mesin gergaji potong


Bahannya :
  Kayu meranti ( kelas 3 )
  Multiplek
  Balok kayu 10/10
  Pipa PVC 3/8”
  Lat

4.3  keselamatan kerja :
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Letakkan peralatan pada tempat yang aman dan tidak membahayakan bagi manusia ataupun alatnya sendiri.

4.4 Langkah kerja :
1. Siapkan balok ukuran 5/7 dan multiplek 12 mm
2. Gambarlah ukuran pertama/ garis di lantai untuk pengukuran pertama sekali
3. Cek ulang kesikuan garis dengan menggunakan siku
4. Kemudian baru proses peletakan multiplek di atas garis yang sudah digaris tadi
5. Kemudian taruklah kayu balok yang berhempit dengan multiplek untuk penyangganya
6. Lakukan proses ke 4 dan ke 5 disebelahnya
7. Pasangkan  clem disamping kiri dan kanan kayu balok sampai erat, sehingga mal tersebut tidak goyang
8. Dan jangan lupa mengecek kesikuan malnya sebelum proses pemasangan clemnya.



BAB V
BEKISTING KOLOM

5.1 Fungsi dan Bentuk Kolom
Fungsi dari kolom adalah untuk meneruskan beban yang berada di atasnya dan meneruskannya ke pondasi.
Bentuk penampangan kolom:
1.      Bujur sangkar
2.      Empat persegi panjang
3.      Lingkaran
4.      Segi banyak
5.      Dll
Konstruksi dari pada acuan ini bermacam bentuk dan ukurannya, disesuaikan dengan beban yang berada di atasnya dan dari segi estetika.

5.2 Syarat-syarat Acuan Kolom
1.       Syarat Umum
2.       Tegak
3.       Posisi tepat/As

5.3       Bagian–bagian dari Acuan Kolom
1.      Papan Acuan
Papan acuan dapat terbuat dari multiplek atau papan acuan. Apabila menggunakan papan, maka sebaiknya penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar atau memanjang sesuai dengan lebar kolom yang kita kehendaki. Jika menggunakan plywood, maka penyambungan dengan arah melebar tidak diperlukan.



2.      Klem-klem Perangkai
Penyambungan papan dengan arah melebar dapat dilakukan dengan menggunakan klem dari sisa-sisa potongan kayu yang masih cukup panjangnya dengan lebar papan yang akan disambung. Sedangkan jarak klem-klem perangkai tergantung dari besarnya penampang kolom yang akan dibuat.

3.      Papan Penjepit Dinding
Papan ini dipasang sesuai dengan jarak klem yang dibuat. Papan terpasang satu dengan yang lainnya pada tiang yang telah dipasang. Fungsi papan penjepit adalah agar papan cetakan tidak pecah ketika beton di cor dan dipasang dengan jarak 40 – 65 cm.

4.      Penyetelan Acuan Kolom
Apabila semua sudah siap, maka semua bahan acuan disiapkan di tempat yang akan dipasang cetakan. Pertama-tama dinding yang telah dirangkai satu sama lain dipakukan pada ketiga sisinya dan apabila terjadi menggunakan tulangan, maka tulangan dipasang dan kerangka acuan dirangkai. Agar kolom tegak dan kokoh, digunakan Rapid Clamp atau Plat Clamp. Namun sebelumnya cek dulu menggunakn unting-unting agar benar-benar pada posisi tegak dan tepat As.

PENGERJAAN :
5.4 Tujuan Praktek :
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
1.         Membuat cetakan kolom dengan baik dan benar serta rapi dengan  menggunakan rapid klem.
2.         Dapat menyetel cetakan kolom menjadi vertical dan sesuai posisi
3.         Meluruskan kedudukan cetakan kolom yang satu dengan cetakan kolom yang lainnya
4.         Dapat menghitung jumlah kebutuhan bahan yang diperlukan
5.         Dapat mempergunakan alat sesuai fungsinya.
5.5 Peralatan yang Digunakan :
1.      Kapur/Pensil                                               12. Kunci
2.      Pralon                                                          13. Tangga
3.      Mistar siku
4.      Roll meter  besar dan kecil
5.      Gergaji mesin dan manual
6.      Roll Kabel
7.      Palu cakar
8.      waterpass
9.      unting-unting
10.  rapid clamp lengkap dengan (Lempengan baja, mur, baja tulangan)
11.  pengunci rapid clamp

5.6 Langkah kerja :

1. Siapkan alat serta bahan yang akan digunakan
2. Pasang multiplek samping kanan dan samping kiri
3. Pakukan multiplek tadi pada balok 7/10 pada tepinya dengan arah memanjang
4. Dari multiplek yang telah diberi penguat dari balok tadi, kemudian dirangkai dengan posisi yang lebarnya 40 cm terletak diapit
5. Setelah cetakan kolom terangkai dan berdiri, kemudian tentukan leetak usuk yang digunakan untuk mengapit rapid klam sebagai penguat cetakan kolom tersebut
6. Dikontrol ketegakan dari cetakan kolom tersebut dengan menggunakan waterpas atau dengan menggunakan unting-unting.


BAB VI
BEKISTING BALOK

Balok adalah salah satu elemen konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban lantai atau tembok ke kolom.
6.1      Syarat-syarat Acuan Balok:
1.      Syarat umum
2.      Ketepatan posisi/as
3.      Elevasi
4.      Kedataran

6.2   Bagian-bagian dari acuan balok :
1.      Tiang penyangga
2.      Dudukan tiang
3.      Skur tiang perancah
4.      Penyetelan tiang acuan
5.      Klan Perangkai
6.      Gelagar
7.      Landasan

1)      Tiang Penyangga
Pada tiang penyangga atau perancah digunakan kayu dolken. Untuk pemasangan tiang ini ada dua jenis yaitu satu tiang perancah dan diletakkan di tengah-tengah, namun apabila dua buah tiang penyangga maka penempatannya pada bagian-bagian tepi cetakan.
Jarak antara tiang-tiang tersebut sekitar 40-60 cm.

2)      Dudukan Tiang
Dudukan tiang dapat diletakkan di dua tempat yaitu di tanah dan di lantai.

•         di tanah
Dudukan perancah di tanah harus diberi landasan papan agar didapat tekanan yang kecil. Sehingga kemungkinan tiang turun akan diperkecil. Apabila tanahnya lembek bisa kita atasi dengan memperluas landasan, sedangkan untuk menggeserkan tiang kita perlu baji.
•         di lantai
Meletakkan tiang pada lantai hampir sama dengan pada tanah, tetapi apabila tiangnya terletak pada lantai dua maka perancah pada tiang sebelumnya juga dibongkar dahulu sebab beban yang diterima di lantai dua kali melebihi kemampuannya.

3)      Skur Tiang Perancah
Agar tiang-tiang dapat berdiri tegak dan kaku diperlukan adanya pengaku kontrol atau diagonal yang dipasang dalam arah sumbu X dan sumbu Y. Pada sumbu X antara tiang dengan tiang dipasang pengaku diagonal yang dipasang saling bersilangan sedangkan pada sumbu Y dipasang dari tiang ke tiang ke dalam tanah yang telah diberi pasak. Hal ini diperlukan terutama pada konstruksi acuan dengan tiang tunggal

4)      Penyetelan Acuan Dan Perancah
1.         Pengukuran sesuai dengan rencana
2.         Pemasangan perancah tiang, dudukan skoor
3.         Pemasangan gelagar
4.         Pemasangan lantai yang dipakukan pada gelagar
5.         Pemasangan dinding cetakan dan memasang klem penjepit disamping bawah dan dipasang pengaku setelah ukurannya benar.

5)      Landasan
Landasan dibuat sebagai pijakan tiang, agar tiang tidak masuk ke dalam tanah.

6.3   Macam-macam Balok
1.     Sloof
Sloof merupakan balok yang berada di bawah permukaan lantai atau tanah yang berfungsi menopang beban terutama dinding yang selanjutnya diteruskan ke pondasi. Balok ini menghubungkan antara pangkal bawah kolom yang satu dengan yang lainnya agar bangunan lebih kokoh maupun untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran pondasi ke arah mendatar.
Selain balok ini ada balok lain lagi yang disebut balok pengikat. Balok ini berada melintang di bawah lantai pada bangunan yang mempunyai ruangan memanjang (misalnya aula) tanpa dipisahkan oleh dinding. Balok ini berfungsi untuk mengikat antara kedua jalur dinding dan pondasi untuk mencegah pergeseran horizontal.

2.     Balok Induk dan Balok Anak
Jenis balok ini merupakan balok yang menopang langsung lantai -lantai bangunan, berarti merupakan kombinasi antara balok dengan lantai. Dengan adanya balok tersebut, ukuran lantai dapat diperkecil (lebih tipis) jika dibandingkan dengan lantai yang direncanakan tanpa memakai balok. Balok induk merupakan penopang utama dari balok anak dan sebagian lantai beban lantai yang selanjutnya diteruskan ke kolom sebagian pendukungnya. Selain fungsi - fungsi di atas, maka balok ini berfungsi mengikat antara kolom yang satu dengan yang lainnya agar bangunan dapat lebih kokoh.

3.     Balok ring
Balok ring atau ring balok berada di ujung atas dinding pada suatu bangunan gedung berfungsi mengikat antara kolom yang satu dengan yang lainnya dan mendukung beban di atasnya berupa sebagian beban atap,  kemudian diteruskan ke kolom.


4.     Balok lantai
Jenis belok ini membentang di atas kusen pintu dan jendela. Pada bangunan yang struktur utamanya dari beton bertulang,  maka balok lantai ini berada di atas pintu dan jendela di sepanjang dinding.
Jadi fungsi utamanya adalah menopang dan meneruskan beban dari dinding ke kolom pendukungnya agar tidak membebani kusen di bawahnya. Pada prisnsipnya, kusen tidak boleh dibebani dari atas karena dapat mengakibatkan terjadinya lendutan pada kusen tersebut dan akhirnya daun pintu dan jendela tidak dapat berfungsi dengan baik.

5.     Balok  Kantilever
Balok kantilever merupakan balok yang salah satu ujungnya bebas. Balok ini tidak ada batasan letaknya, misalnya menopang atap teras, menopang lantai dan sebagainya.

6.4 Peralatan dan Bahan
Peralatannya :
  Gergaji
  Rapid klam/ waler wing nut
  Palu/ martil
  Meteran 5 m
  Unting-unting
  Siku
  Scafolding

Bahannya :
  Paku
  Multiplek dengan ukuran 12 mm
  Balok kayu 7/10

6.5 Langkah kerja :
1. Siapkan alat serta bahan yang akan digunakan
2. Buatlah cetakan balok sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
3. Tentukan ketinggian untuk cetakan balok dan beri tanda pada cetakan kolom yang sudah ada
4. Pasanglah cetakan balok tadi pada cetakan kolom yang sudah ada dan topanglah dengan scaffolding dengan jarak tertentu dan diperkuat dengan klam
5. Setelah terpasang keempat  sisi cetakan balok tersebut, pasanglah scafolding sebagai penyangga dan diatasnya kayu balok ukuran 7/10 untuk memakukan multiplek
6. Setelah terpasang semua, kontrollah kedataran, kesikuan dan ketinggiannya.



BAB VII
BEKISTING LANTAI

Yang perlu diperhatikan ketinggian dari lantai itu sendiri disamping cetakan konstruksi yang harus kuat dan kokoh.
7.1 Syarat-syarat Acuan Lantai, yaitu:
1.      Syarat umum
2.      kedataran
3.      Elevasi

7.2 Bagian-bagian yang penting dari plat lantai :
1.   Tiang acuan dan pengaku
Tiang acuan dipasang di atas papan landasan yang berada di atas tanah. Pemasangan tiang ini bersamaan dengan sebagian papan pengaku yang berfungsi sebagai perangkai-perangkai tiang itu sendiri dan sisanya dipasang setelah gelagar.
2.    Gelagar
Gelagar-gelagar yang dipasang pada tiang bagian atas sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan. Pemasangan dimulai dengan gelagar-gelagar bagian tepi dan kemudian bagian tengah. Bagian atas gelagar ini kita hubungkan dengan dua atau tiga benang yang fungsinya untuk pedoman ketinggian dari gelagar-gelagar bagian tengah. Jika papam gelagar sudah dipasang, maka papan pengaku dipasang semuanya.
3.     Lantai cetakan
Lantai cetakan dipasang di atas tiang gelagar. Apabila pada pekerjaan ini menggunakan papan, maka sisi papan harus diketam terlebih dahulu. Untuk pekerjaan beton yang tidak memerlukan finishing biasanya lantai cetakan memakai plywood lebih licin dari pada permukaan papan.


7.3 Peralatan dan bahan, antara lain :
Peralatannya :
  Tiang perancah ( satu set )
  Tangga
  Waterpas
  Siku
  Pensil
  Meteran 5 m
  Ringgis

Bahannya :
  Balok kayu 7/10
  Multiplek dengan ukuran 12 mm
  paku

7.4 Langkah kerja :
1. Siapkan alat serta bahan yang akan digunakan
2. Pasang perancah dengan kuat dan baik
3. Atur posisi perancah dengan baik sesuai dengan posisi yang diinginkan
4. Taruklah balok kayu 7/10 dengan posisi memanjang dan sejajar dengan bekisting balok
5. Ukur kesikuan balok kayu dengan menggunakan waterpass
6. Setelah penarukan semua selesai, maka baru proses penarukan multiplek diatas balok kayu tersebut
7. Dan ukur kesikuan penarukan multiplek dengan menggunakan waterpass.

BAB VIII
PEMBONGKARAN PERANCAH

Pembongkaran acuan dan perancah jika di cor dilakukan apabila beton sudah mencapai umur ± 28 hari. Pada konstruksi tertentu kita bisa membongkarnya lebih awal, misalnya pada pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, dll; biasanya pada konstruksi yang tidak menggantung. Pembongkaran terpaksa dilakukan karena waktu yang diperlukan oleh pekerjaan lain yang tergantung dari pekerjaan beton tersebut untuk konstruksi yang menggantung jangan sekali – kali dilakukan pembongkaran acuan / perancah sebelum beton cukup umur, misalnya pada balok, lantai, konsol, luifel, dll. Apabila hal ini dilakukan, maka akan berakibat buruk, misalnya retak pada beton, atau lepasnya ikatan beton dengan tulangan.

  Syarat-syarat  Pembongkaran Acuan dan Perancah
1.      Syarat Ekonomis
Pada saat acuan dibongkar usahakan bekas bahan bongkaran supaya bisa dipergunakan kembali agar dapat mnghemat biaya seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam pembongkaran dilakukan secara hati – hati.

2.      Syarat Keamanan
Selain syarat ekonomis harus juga diperhatikan syarat–syarat keamanan. Hal ini penting sekali, jangan sampai di dalam pembongkaran urutan pembongkaran tidak diperhatikan sehingga bagian yang belum terbongkar ataupun yang sudah terbongkar dapat mencelakakan pekerja yang sedang bekerja. Misalnya di dalam pembongkaran acuan dan perancah lantai. Pertama dibongkar dahulu skur–skurnya kemudian tiang-tiangnya. Dalam pembongkaran tiang, harus hati–hati karena tiang ini yang menyangga seluruh beban di atasnya. Kalau tidak hati–hati maka apa–apa yang ada di atasnya bisa rubuh dan menimpa pekerja yang sedang berada di bawahnya. Gunakan pakaian keamanan ( sepatu safety, helm, tali, sarung tangan, dan kaca mata ).
3.      Syarat Konstruktif
Pembongkaran tiang secara teoritis perlu diperhatikan bidang momen yang timbul harus sama dengan bidang momen yang direncanakan. Jadi pada pembongkaran tiang perancah lantai harus dimulai dari tengah dulu kemudian ke arah tepi. Hal ini dimaksudkan agar bidang momen yang timbul akan sama dengan bidang momen yang direncanakan. Sedang pada pembongkaran konsol ( balok kantilever ), dimulai dari ujung. Dengan maksud untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
             Syarat konstruktif untuk pembongkaran acuan dan perancah dibagi menjadi dua, yaitu :
a)      Berdasarkan Waktu
                   Berdasarkan waktu pembongkaran dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini boleh dibongkar setelah bentuk beton stabil (cetakan dinding balaok, cetakan dinding)  > 24 jam.
2. Untuk penyangga datar yang menahan momen : boleh dibongkar setelah beton mencapai kekuatan penuh, dibuktikan dengan hasil uji kubus di laboratorium, untuk beton konvensional    28 hari (beton tanpa bahan tambahan).
3. Berdasarkan Metode
Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen yang telah direncanakan.

Metode-metode yang digunakan dalam pembongkaran acuan dan perancah adalah :
1)      Urutan-urutan pembongkaran acuan dan perancah harus sesuai dengan momen yang telah direncanakan, sehingga momen yang terjadi akibat pembongkaran sama dengan momen yang telah direncanakan.
2)      Pembongkaran acuan dan perancahnya dimulai dari ujung untuk mendapatkan bidang momen yang sama.
3)      Pembongkaran tiang perancahnya harus dimulai dari tengah dan diteruskan di kiri kanannya sampai ke tepi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More