BAB I
PENDAHULUAN
Konstruksi suatu bangunan yang baik dihasilkan dengan perencanaan serta
penggunaan material yang baik dan tidak mengabaikan faktor-faktor keamanan
maupun ekonomis yang menjadi tolak ukur dalam dunia industri. Mutu serta
kualitas dari bahan yang akan digunakan untuk suatu konstruksi perlu diketahui
sebab akan memudahkan perencanaan dan hasilnya juga dapat dipastikan akan lebih
baik dibandingkan dengan bahan yang bermutu serta kualitas rendah.
Pengunaan berbagai macam semen untuk
bahan pengikat(lem) batu, kerikil, pasir dan bahan-bahan lainnya telah
dipraktekkan sejak dahulu kala, pembakaran dapat mengubah batu kapur (limen stone) menjadi kapur mentah yang
dapat menjadi panas bila dicampur dengan air kemudian mengeras secara
perlahan-lahan yang dikenal dengan sifat hidrolis, inilah yang dikenal dengan
adukan beton.
Josep Aspidin dari leeds,
menggunakan istilah semen portland untuk pertama kalinya pada tahun 1824 untuk
menerangkan suatu patent dari semen yang dibentuk dengan cara memanaskan campuran
tanah liat halus dengan batu kapur didalam suatu tungku dengan panas yang
tinggi untuk membuang seluruh karbon dioksida.
Peningkatan suatu semen portland
serta penyempurnaan teknik bangunan beton sangat maju dalam beberapa tahun ini.
Beton yang dikenal sekarang adalah suatu bahan bangunan dengan konstruksi, yang
sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan perencanaan dan pengawasan
yang teliti, yaitu semen, agregat, air dan batu. Perlunya pemilihan bahan-bahan
tersebut untuk disesuaikan sedemikian rupa agar dapat mengahasilkan beton yang
mempunyai sifat-sifat khusus yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Biasanya
sifat-sifat yang diinginkan dalam bangunan-bangunan teknis adalah tahan cuaca
dan kekuatan memenuhi karakteristik perencanaan yang sesuai dengan perhitungan
rancangan. Semen berperan sebagai bahan perekat dalam suatu beton yang
mempunyai sifat hidrolis. Semen biasanya menempati ± 15 % dari volume total
beton.
Praktek pengujian bahan II adalah lanjutan dari praktek bahan I pada
semester III yang dilakukan selama 9 hari, yang lebih banyak mengulas tentang
campuran – campuran beton sehingga memiliki kekuatan tekan yang diinginkan.
Adapun Materi-materi yang akan
dikerjakan pada praktikum ini antara lain
- Kandungan air (moisture content)
- Berat jenis dan penyerapan agregat
- Analisa ayakan
- Berat volume agregat
- Penentuan kadar organik agregat halus
- rancangan campuran beton
- Penentuan slump
- menentukan bobot isi beton
- Pemeriksaan kuat tekan beton
Pada saat melakukan pengujian, material yang digunakan adalah semen type
I, agregat halus dan agregat kasar. pengujian penentuan kadar organik dalam
agregat halus yang berasal dari kreung Tingkeuem. Sebelum melakukan pengujian
Agregat halus diayak terlebih dahulu dengan ayakan No 4.75. dan Agregat kasar diayak
dengan ayakan No 31.5. Masing – masing bahan di siapkan sebanyak 5 Kg untuk di
oven selama 24 jam sebagai benda uji untuk percobaan yang tersebut diatas.
Tempat Download (Bab I s/d Bab 3)
kok gk bisa di download
ReplyDeletemaaf atas ketidaknyamanannya, untuk sekarang saya sudah memperbaikinya, Sam Blog bisa mendownloadnya.:)
Delete