Sunday, November 18, 2018

Download Laporan Uji Bahan 2 - Politeknik Negeri Lhokseumawe


BAB I
PENDAHULUAN

Konstruksi suatu bangunan yang baik dihasilkan dengan perencanaan serta penggunaan material yang baik dan tidak mengabaikan faktor-faktor keamanan maupun ekonomis yang menjadi tolak ukur dalam dunia industri. Mutu serta kualitas dari bahan yang akan digunakan untuk suatu konstruksi perlu diketahui sebab akan memudahkan perencanaan dan hasilnya juga dapat dipastikan akan lebih baik dibandingkan dengan bahan yang bermutu serta kualitas rendah.
            Pengunaan berbagai macam semen untuk bahan pengikat(lem) batu, kerikil, pasir dan bahan-bahan lainnya telah dipraktekkan sejak dahulu kala, pembakaran dapat mengubah batu kapur (limen stone) menjadi kapur mentah yang dapat menjadi panas bila dicampur dengan air kemudian mengeras secara perlahan-lahan yang dikenal dengan sifat hidrolis, inilah yang dikenal dengan adukan beton.
            Josep Aspidin dari leeds, menggunakan istilah semen portland untuk pertama kalinya pada tahun 1824 untuk menerangkan suatu patent dari semen yang dibentuk dengan cara memanaskan campuran tanah liat halus dengan batu kapur didalam suatu tungku dengan panas yang tinggi untuk membuang seluruh karbon dioksida.
            Peningkatan suatu semen portland serta penyempurnaan teknik bangunan beton sangat maju dalam beberapa tahun ini. Beton yang dikenal sekarang adalah suatu bahan bangunan dengan konstruksi, yang sifatnya dapat ditentukan terlebih dahulu dengan perencanaan dan pengawasan yang teliti, yaitu semen, agregat, air dan batu. Perlunya pemilihan bahan-bahan tersebut untuk disesuaikan sedemikian rupa agar dapat mengahasilkan beton yang mempunyai sifat-sifat khusus yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Biasanya sifat-sifat yang diinginkan dalam bangunan-bangunan teknis adalah tahan cuaca dan kekuatan memenuhi karakteristik perencanaan yang sesuai dengan perhitungan rancangan. Semen berperan sebagai bahan perekat dalam suatu beton yang mempunyai sifat hidrolis. Semen biasanya menempati ± 15 % dari volume total beton.
Praktek pengujian bahan II adalah lanjutan dari praktek bahan I pada semester III yang dilakukan selama 9 hari, yang lebih banyak mengulas tentang campuran – campuran beton sehingga memiliki kekuatan tekan yang diinginkan.
            Adapun Materi-materi yang akan dikerjakan pada praktikum ini antara lain
  1. Kandungan air (moisture content)
  2. Berat jenis dan penyerapan agregat
  3. Analisa ayakan
  4. Berat volume agregat
  5. Penentuan kadar organik agregat halus
  6. rancangan campuran beton
  7. Penentuan slump
  8. menentukan bobot isi beton
  9. Pemeriksaan kuat tekan beton

Pada saat melakukan pengujian, material yang digunakan adalah semen type I, agregat halus dan agregat kasar. pengujian penentuan kadar organik dalam agregat halus yang berasal dari kreung Tingkeuem. Sebelum melakukan pengujian Agregat halus diayak terlebih dahulu dengan ayakan No 4.75. dan Agregat kasar diayak dengan ayakan No 31.5. Masing – masing bahan di siapkan sebanyak 5 Kg untuk di oven selama 24 jam sebagai benda uji untuk percobaan yang tersebut diatas.

Tempat Download (Bab I s/d Bab 3)

2 comments:

  1. Replies
    1. maaf atas ketidaknyamanannya, untuk sekarang saya sudah memperbaikinya, Sam Blog bisa mendownloadnya.:)

      Delete

Silahkan comment di blog ini jika terdapat link rusak, dan juga saran2 nya agar blog ini lebih baik :)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More