Data PerencanaanJembatan Baja :
- Baja = BJ 41 fy : 250 Mpa Fu : 410 Mpa
- Ukuran Jembatanλ = 3 m
- Tipe Baja = D (Sesuai soal rancanganPanjang
( L ) = 12λ à 36 mTinggi ( H ) = 5 m
Lebar ( B ) = 7 m - Letak Lantai =Bawah
- Sambungan =Baut
- Lebar Trotoar = 2 x 0,5 m
- Ruang Bebas = 2 x 0,1 m
PENDAHULUAN
Perkembangan dan peningkatan
pembangunan jembatan merupakan hal yang
paling efektif untuk memajukan hubungan di bidang transportasi darat yang
dilakukan oleh pemerintah. Peranan jembatan dalam bidang perekonomian cukup
penting, terutama dalam memperlancar hubungan antara pusat produksi dengan
daerah pemasaran. Dengan adanya
pembangunan jembatan ini diharapkan roda perekonomian akan berjalan dengan baik
dan lancar.
Jembatan rangka baja adalah suatu
konstruksi yang dibuat dari baja berbentuk rangka batang, yang berfungsi untuk
menghubungkan antara jalan yang terputus akibat tempat yang lebih rendah
sehingga dpat dilewati dengan aman dan nyaman. Rancangan jembatan baja ini meliputi perancangan tiang sandaran, plat lantai, gelagar
memanjang, gelagar melintang,
gelagar utama, dan landasan. Jembatan yang direncanakan termasuk dalam jembatan
kelas A, yang mempuyai lebar lantai kendaraan sebesar 7,0 meter dan 2 x 0,5 meter sebagai trotoar. Perhitungan pembebanan dihitung berdasarkan pengaruh dari
beban mati, beban hidup, dan beban
angin. Bila beban tersebut dijabarkan menjadi gaya-gaya yang bekerja pada titik
buhul, maka akan segera diketahui berapa besarnya beban yang sanggup dipikul
oleh suatu batang.
1.1 Latar
Belakang
Politeknik merupakan lembaga
pendidikan formal yang mendidik tenaga profesional yang sesuai dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Mengingat semakin berkembangnya
ilmu tentang perencanaan suatu jembatan rangka baja, maka bagi mahasiswa
khususnya program studi DIV Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe
diberikan suatu tugas yang berbentuk sebuah laporan kerja proyek (Project Work)
yang berhubungan dengan pembangunan konstuksi jembatan yang baik dan aman,
sebagai implementasi ilmu praktis dan aktual di lapangan.
1.2 Permasalahan
Perancangan jembatan rangka baja
direncanakan dengan meninjau profil yang mampu memikul beban terbesar dari
masing-masing gelagar, setelah perhitungan akan didapatkan jenis profil yang
digunakan, jumlah baut sambungan gelagar, dan ketahanan profil terhadap
lendutan yang timbul. Perhitungan mengacu pada peraturan-peraturan dan
standar-standar perencanaan jembatan,antara lain dalam hal ini direncanakan
berdasarkan dengan Metode LRFD (Load and
Resistance Factor Design). Profil yang direncanakan untuk jembatan dalam
rancangan ini adalah jenis profil Wide Flange Shapes (WFS), berdasarkan daftar
tabel profil baja yang dikutip dari buku “Tabel Profil Konstruksi Baja”.
Analisa beban yang bekerja adalah
merupakan bagian pertama dalam perencanaan rangka baja dari sebuah konstruksi,
Apabila sistem dan distribusi beban telah dianalisa dan memenuhi syarat-syarat
yang ditetapkan dalam perencanaan, maka konstruksi yang direncanakan ini aman
terhadap kegagalan pada saat melayani beban kerja. Jenis-jenis beban yang
bekerja pada konstruksi jembatan terdiri dari beban primer, beban sekunder, dan
beban khusus.
1.3 Maksud
dan Tujuan Rancangan
Penulisan
rancangan bertujuan untuk merencanakan konstruksi atas jembatan rangka baja
dengan bentang tertentu, dengan jenis struktur dan profil yang berbeda, dan
menggunakan standar perencanaan jembatan. Penulisan rancangan ini juga
dimaksudkan sebagai penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama mengikuti
kuliah ke dalam perencanaan lapangan.
Untuk BAB 2, BAB 3 dan BAB 4 Silahkan klik download dibawah ini:
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan comment di blog ini jika terdapat link rusak, dan juga saran2 nya agar blog ini lebih baik :)